Pages

Sabtu, 12 Juli 2014

Desa Panton Pawoh

Desa Panton Pawoh

Desa panton pawoh merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Labuhan Haji Barat, Kab. Aceh Selatan, desa ini merupakan desa yang berbatasan lansung dengan Kabupaten Aceh Barat daya.
Desa panton pawoh merupaka desa yang berada di pelosok paling ujung Labuhan Haji barat, dimana masyarakat disana sebagian besar Petani, pekebun, pekerja lepas dan lain-lain. adapun salah satu fenomena yang sering terjadi di desa panton pawoh yaitu : banyaknya anak muda yang merantau ke malaysia, hal ini di sebabkan kurangnya lowongan kerja maupun kepandaian dalam berwirausaha.
Desa panton pawoh merupakan desa yang memiliki sumber saya alam yang sangat memadai bila di kelola dengan baik, salah satunya di bidang pertanian, dimana di sana terdapat banyak nya pohon durian, pohon kuini, jengkol, dan sekarang sedang di kembangkan perkebunan pohon jeruk oleh beberapa wirausahawan. walaupun sebagian besar masyarakat merupakan petani, di desa panton pawoh juga banyak menghasilkan pala, walaupun sekrang jumlah pohon pala berkurang, hal ini di sebabkan oleh penyakit pala yang masih belum ada penawar untuk menyembuhkan pohon pala tersebut. Namun demikian pohon pala sekarang sudah di tanam ke tempat yang lebih jauh, yang kira-kira perjalan yang di butuhkan memakan waktu 2-5 jam perjalanan kaki, sehingga pala yang di tanam dengan jarak yang sangat jauh, kemungkinan tidak terjangkit penyakit.
Desa panton merubakan desa yang berbatasan lansung dengan sungai krung baru, yang mana di sana mengahasilkan kebutuhan galian C, untuk pembuatan jalan aspal, namun masih banyak masyarakat yang mengais reseki dengan mengumbulkan batu dan kemudian di jual ke truk degan harga yang bervariasi anatara 90-110ribu/truk. dna masih banyak mobil truk yang mengambil kerikil maupun pasir yang mana dapat di jadikan pemasukan KAS desa. Namun saaat ini desa panton pawoh mengalami kendala dalam pengairan sawah, yang di sebabkan oleh Galian C yang berada di Desa tetannga (Desa Kayee Aceh), ini merupaka fenomena yang sangat di sayangkan, namun tidak pernah di indahkan oleh pihak-pihak terkait.
Masyarakat harus mengairi sawah dengan membuat  tanggul dalam air untuk pengairan sawah, di lakukan secara gotongroyong bersama, adapun irigasi yang di bagun beberapa tahun yang lalu telah rusak karena banjir yang terjadi, namun hingga saaat ini belum ada perbaikan dalam menangi permasalah masyarakat tersebut. adapun dampak dari galian C yaitu makin rendahnya sumber air, sehingga menyebabkan banyak lahan yang rusak karena erosi dan makin susahnya masyarakat dalam mengairi sawah untuk bercocok tanam.

By Nanda Ahmadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About